Banten Berpeluang Jadi Lumbung Jagung Nasional

By Admin

Foto: Dokumentasi Kementan  

nusakini.com - Banten merupakan daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian yang sangat baik dari kondisi geografis dengan lahan pertanian yang sangat luas. Provinsi yang berdiri tahun 2.000 itu berpeluang menjadi lumbung jagung nasional.

Kebutuhan nasional akan hasil pertanian salah satu komoditas palawija tersebut masih sangat tinggi. Saat ini pemenuhan jagung masih impor. 

Bukan hanya nasional, angka kebutuhan jagung untuk industri di Provinsi Banten juga masih cukup tinggi. 

Hasil survei Dinas Pertanian Provinsi Banten pada tahun 2015 menyebutkan kebutuhan jagung untuk industri di Kabupaten Serang mencapai 1.244.940 juta ton per tahun. 

Jumlah tersebut pemenuhannya masih dilakukan oleh produsen jagung di luar Banten. Bahkan sebagian masih dicukupi dari impor. 

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauhid, saat ini peluang Banten untuk memenuhi kebutuhan daerah masih sangat terbuka. 

Dari kebutuhan jagung 3.500 ton per hari, produksi jagung daerah per tahunnya hanya mampu menghasilkan 19 ribu ton per tahun. 

"Produksi jagung kita (Provinsi Banten-red) per tahun hanya 3.500 ton saja. Sementara kebutuhan jagung di provinsi Banten mencapai 1 juta lebih per tahunnya," ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2017). 

Sementara itu, luas lahan pertanian di Provinsi Banten sekitar 700 ribu hektar. Lahan sawah dan tegalan itu tersedia untuk dimanfaatkan dalam memproduksi jagung. 

"Jika 20 ribu hektar saja yang dimanfaatkan sebanyak 100 ribu ton jagung bisa kita hasilkan, dan ini yang akan kita coba tahun ini," imbuhnya. 

Di lain sisi, Kabupaten Pandeglang yang memiliki lahan pertanian terluas di Provinsi Banten, mencapai 58,61 persen dari total lahan pertanian yang dimiliki Provinsi Banten. Pandeglang akan diprioritaskan untuk menjadi lumbung jagung daerah. 

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyambut baik upaya Kementan dalam swaswmbada pangan. Namun saat ini diakuinya pemerintah daerah belum bisa berbuat banyak meskipun dengan potensi lahan pertanian yang sangat melimpah di Kabupaten Pandeglang. 

Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian membuat lahan yang dimiliki belum bisa memaksimalkan produksi tanaman pangan terutama jagung. 

"Kita perlu pemuda yang juga mau turun ke sawah," ujar Irna di sela acara pelantikan pengurus Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Provinsi Banten, di Pendopo Bupati Pandeglang, pada hari yang sama. 

Namun dirinya optimistis Pandeglang bisa memproduksi jagung dengan skala besar. Sebab bantuan akan dikucurkan Pemprov Banten dan Kementan. 

"Kita optimistis Pandeglang jadi lumbung jagung Banten dan Nasional," ujar Irna.(p/mk)